Tutup Tahun 2010, PKB Majalengka Santuni Anak Yatim Dan Jompo

December 31, 2010

Majalengka–Di ujung akhir tahun 2010 ini DPC PKB Majalengka masih peduli dengan nasib para anak yatim dan jompo. Kepedulian itu ditunjukkan secara nyata dengan memberikan santunan kepada 200 orang anak yatim dan jompo. Bertempat di sekretariat DPC PKB Majalengka, Kamis kemarin (30/12) santunan tersebut diberikan secara simbolis oleh Ketua DPC PKB Majalengka, Nasir, S.Ag. yang disaksikan Wakil Ketua DPW PKB Jawa Barat, M. Sidqon Djampi, SH. dan para peserta Muscab Garda Bangsa dan PPKB Majalengka.

“Sebagaimana slogan PKB Majalengka yang selalu bekerja dan berbagi untuk rakyat, di ujung tahun 2010 ini alhamdulillah kami dapat memberikan sedikit sumbangsih untuk para yatama (anak yatim) dan masakin (orang miskin)”, ujar Nasir usai menyerahkan sembako dan uang tunai kepada mereka.
Dikatakannya, dana untuk kegiatan santunan ini berasal dari kas DPC PKB Majalengka dan titipan dari Menteri PDT RI Ir. H. Helmy Faishal Zaini. Pak Menteri, sambung Nasir, kamarin mengirimkan sejumlah uang untuk disalurkan kepada para anak yatim. Kebetulan memang DPC PKB Majalengka pada hari ini akan menyelenggarakan kegiatan tersebut. (Asep)

Muscab Garda Bangsa Pilih Eman Sulaeman Sebagai Komandan Satgas

December 31, 2010

Majalengka–Ada hal menarik dalam pelaksanaan Muscab Garda Bangsa Kabupaten Majalengka yang berlangsung kemarin Kamis (30/12). Dalam sessi pemilihan, tidak hanya Ketua Garda Bangsa saja tetapi juga dipilih Komandan Satgas Garda Bangsa. Dalam pemilihan tersebut, Eman Sulaeman berhasil terpilih menjadi Komandan Satgas mendampingi Ketua Garda Bangsa terpilih Drs. M. Jubaidi. Eman berhasil mengalahkan kandidat lainnya, Onel Rasim dari Palasah dan Aan Sutisna, SH. dari Cingambul.

Menurut Ketua DPC PKB Majalengka, Nasir, S.Ag. mekanisme pemilihan dalam Muscab seperti ini sengaja dia lakukan untuk menegaskan bahwa Garda Bangsa bukan hanya bertugas untuk pengamanan. Melainkan sebagai organ partai dalam pengembangan dan pemberdayaan potensi partai pada segmen pemuda. Nasir mengaku, image di kalangan kader PKB dan masyarakat umum selama ini Garda Bangsa selalu identik dengan tugas pengamanan. Padahal tugas itu hanya sebagian kecil dari tugas pokok Garda Bangsa. Untuk itu dirinya menyiasati dalam Muscab kali ini ada pemilihan Komadan Satgas Garda Bangsa selain Ketua Garda Bangsa.
“Kalau yang dipilih hanya ketua Garda Bangsa, saya khawatir teman-teman Garda Bangsa peserta Muscab akan memilih ketua Garda dari kader-kader yang selama ini bertugas sebagai keamanan partai. Jika hal itu terjadi Garda Bangsa tidak akan berkembang, hanya melulu bertugas untuk pengamanan”, jelasnya.”Dengan cara seperti ini, akan muncul kader partai yang punya potensi memberdayakan pemuda PKB secara umum dan kader yang berkopeten dalam bidang pengamanan. Tentunya pada saat pemilihan Komandan satgas calon harus mendapat persetujuan dari Ketua Garda Bangsa terpilih agar nantinya tidak ada diskomunikasi dengan Ketua terpilih” tambah alumnus Ponpes Tambakberas Jombang ini.
Sementara itu Ketua DKW Garda Bangsa Jawa Barat, M. Sidqon Jampi, SH., mengaku tidak mempermasalahkan mekanisme seperti itu, “Satgas Garda Bangsa memang bagian dari Garda Bangsa. Umumnya dipilih nanti oleh pengurus Garda, namun jika akan dipiih secara langsung pada muscab ini ya ngga masalah, bahkan itu lebih baik”, Ujarnya. (Asep)

Zubaidi dan Komariyah Terpilih Menjadi Ketua Garda Bangsa dan PPKB Majalengka

December 31, 2010

Majalengka–Drs. Muhammad Jubaidi dan Kokom Komariyah berhasil terpilih sebagai Ketua Garda Bangsa dan  Ketua Perempuan Partai Kebangkitan Bangsa (PPKB) Majalengka periode 2010-2015.  Demikian salah satu hasil Musyawarah Cabang (Muscab) Garda Bangsa dan PPKB yang digelar kemarin,  Kamis (30/12) di sekretariat DPC PKB Majalengka. 

Dalam Muscab yang dibuka oleh Ketua DKW Garda Bangsa Jawa Barat,  M. Sidqon Jampi, SH., ini Jubaidi berhasil terpilih secara aklamasi. Beberapa kandidat yang sebelumnya sempat beredar memilih untuk mundur dari bursa pencalonan. Jubaidi yang merupakan anggota Fraksi PKB DPRD Majalengka ini selanjutnya bersama dengan  6 orang anggota formatur lainnya diberi tugas  untuk melengkapi susunan kepengurusan Garda Bangsa dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender.
Sementara itu dalam Muscab PPKB yang digelar di tempat yang sama, Kokom Komariyah berhasil mengungguli kandidat lainnya dan tampil menjadi Ketua PPKB Kabupaten Majalengka. Berbeda dengan Garda Bangsa yang dilakukan secara aklamasi, pemilihan Ketua PPKB dilakukan dengan pemungutan suara. Kokom harus bersaing dengan 2 (dua) kandidat lainnya, Evi Puspita Sari dari Palasah dan Dewi Raff’al Dini dari Majalengka. Dalam pemungutan suara, Istri Sekretaris Tanfidz DPC PKB Majalengka Drs. Abdul Muin, ini berhasil memperoleh 15 suara, Evi Puspita Sari memperoleh 6 suara dan Dewi 6 suara. Selanjutnya dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender Kokom yang dibantu 6 (enam) anggota formatur diberi tugas untuk melengkapi sususnan kepengurusan PPKB Kabupaten Majalengka.   .  
Ketua DPC PKB Majalengka, Nasir, S.Ag, dalam sambutan pembukaan Muscab mengatakan Muscab Garda Bangsa dan PPKB merupakan bagian dari persiapan partai dalam pemenangan PKB pada Pemilu 2014 yang akan datang. Menurut politisi yang juga Wakil Ketua DPRD Majalengka ini, rencana menaikkan PT dari 2,5 persen menjadi 4 persen merupakan tantangan bagi seluruh pengurus dan kader partai untuk bekerja keras membuktikan PKB mampu menembus angka tersebut. Dirinya meminta Garda Bangsa dan PPKB ikut berperan aktif dalam usaha tersebut. 
“Keberhasilan PKB Majalengka pada Pemilu 2009 dengan menaikkan kursi 100 persen, dari 3 menjadi 6, merupakan modal awal untuk menyongsong Pemilu 2014 dengan PT 4 persen. Tentunya saya berharap Garda Bangsa dan PPKB dapat ikut berperan aktif di dalamnya. Jangan menjadi organisasi 5 tahunan.  kegiatannya hanya dari  Muscab ke Muscab”, ungkap Nasir di sambut geer peserta muscab.
Sementara itu, Ketua DKW Garda Bangsa, M. Sidqon Djampi, SH. dalam sambutannya mengaku optimis PKB Majalengka di bawah kepemimpinan Nasir pada Pemilu mendatang dapat memperoleh 9 kursi.
“Kang Nasir sudah membuktikan PKB Majalengka mampu menaikkan kursi dari 3 menjadi 6. Saya optimis ke depan Kang Nasir dan kawan-kawan dapat memperoleh 9 kursi”, kata Sidqon, “tentunya dengan satu syarat, keberhasilan kemarin jangan terlalu dibangga-banggakan yang akhirnya menjadi takabbur dan lengah. Melainkan patut disyukuri dan menjadi semangat awal terus bangkit dan maju pada pemilu mendatang”, tambahnya. (Aan)
Keterangan photo :
dari kiri : Ketua DPC PKB Majalengka, Nasir, S.Ag, Sekretaris Drs. Abdul Muin, Ketua Garda Bangsa trepilih Drs. M. Jubaidi, Komandan Satgas Garda Bangsa terpilih Eman Sulaeman, dan Ketua DKW Garda Bangsa Jawa Barat, M. sidqon Jampi, SH.
Album lainnya dapat di klik di sini.

Kapolres Majalengka Ajak Rayakan Tahun Baru Dengan Aman

December 31, 2010

Majalengka–Menjelang pergantian tahun baru 2011 yang jatuh nanti malam, Jum’at (31/12), Kapolres Majalengka, AKBP Sony Sonjaya, SIK, mengajak masyarakat untuk merayakannya dengan aman dan nyaman. Pihaknya menghimbau masyarakat yang mau melakukan konvoi kendaraan bermotor agar melapor ke Polsek terdekat sehingga akan Polsek akan melakukan pengawalan dengan mobil polisi.

“Mari kita rayakan tahun baru dengan aman dan nyaman, jangan melakukan konvoi kendaraan secara liar atau ugal-ugalan atau tanpa menggunakan helm pengaman.Disarankan melapor ke Polsek terdekat sehingga akan dilakukan pengawalan dengan menggunakan mobil polisi. Jangan menyulut petasan atau kembang api yang dapat menimbulkan bahaya, luka bahkan korban jiwa. Selamat Tahun Baru 2011”. demikian ungkap Kapolres melalui pesan SMS yang diterima media ini.

Dikatakannya juga, polisi akan menghentikan para pengendara jika tidak menaati tata tertib lalu lintas, apalagi konvoi yang tidak melapor terlebih dahulu.


Rudi : Blacklist Rekanan Hanya Gertak Sambal

December 27, 2010
Majalengka–Rencana Komisi C DPRD Majalengka yang akan mengumumkan blacklist rekanan yang mengerjakan proyek-proyek pemda Kabupaten Majalengka tidak berkualitas ditanggapi dingin oleh  sebagian masyarakat. Rudi Pardianto, S.Th.I, ketua Generasi Muda Ahlussunnah Waljamaah (GEMAS) Kabupaten Majalengka menilai hal itu hanya gertak sambal. Menurutnya, Komisi C tidak akan berani melakukan hal itu. Bahkan Rudi menganggap gertakan itu hanya untuk menaikkan harga tawar anggota Komisi C dengan para rekanan.
“Saya ragu Komisi C punya keberanian untuk mengumumkan pengusaha yang ‘nakal'”, ujar Rudi. “Secara substansi, saya setuju jika pengusaha yang hasil kerjanya asal-asalan di black list dan diumumkan ke publik. Ini penting untuk membuat efek jera bagi pengusaha lain. Tapi siapa yang punya keberanian untuk melakukan itu?” tambahnya.
Sebagaimana diberitakan di sebuah surat kabar beberapa hari yang lalu, Ketua Komisi C DPRD Majalengka, Cecep Jalaluddin, SE., merasa geram dengan rendahnya kualitas proyek-proyek infrasruktur jalan dan jembatan yang dikerjakan tahun anggaran ini. Cecep mencontohkan jalan Rajagaluh-Prapatan-Budur dan jalan Sukahaji-Maja yang belum lama selesai dikerjakan namun sudah banyak yang rusak. Cecep mengancam akan mengeluarkan Nota Komisi C dan mengumumkannya ke publik terkait rekanan yang kualitas pekerjaanya rendah. (Aan) 

Pemda Diminta Umumkan Nilai Tes CPNS

December 27, 2010
Jakarta–Meski pengumuman skor tes CPNS belum ada aturannya, namun kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN & RB) tetap meminta Pemda sebagai penyelengara seleksi untuk mengumumkannya. Tujuannya untuk meminimalkan celah kecurangan dalam proses seleksi CPNS.
“Jadi bukan hanya nama-nama saja yang diumumkan. sebaiknya disertakan dengan nilainya juga”, Ujar Deputi SDM Bidang Aparatur Kementerian PAN & RB, Romli Naibaho, Minggu (2612).
 Menurut Ramli, imbauan itu telah disosialisasikan pada seluruh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan para Rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang menjadi mitra Pemda dalam pelaksanaan penerimaan CPNS.
“Memang di dalam PP belum dicantumkan soal pencantuman nilai tes CPNS. Yang baru diatur itu tentang kewajiban para rektr memasukkan hasil nilai tes CPNS, miulai nomor, nama, nilai serta perangkingan ke BKN juga selain ke Pemda. Ini sebagai gawang pusat untuk menghindari kecurangan di daerah”, tuturnya.
Namun mengingat banyaknya kasus kecurangan yang dilakukan Pemda, pemerintah pusatpun meminta untuk mengumumkan nilainya juga. Ramli menambahkan, pihaknya sedang merumuskan grand design untuk penerimaan CPNS. salah satunya adalah dengan mengeluarkan ketentuan yang mengikat di dalam bentuk PP agar pemda wajib mencantumkan nilai di samping nama serta ranking hasil tes CPNS. (jpnn) 



Sumber : Radar Cirebon


PKB Majalengka Akan Gelar Muscab Garda Bangsa dan PPKB

December 25, 2010
Majalengka–DPC PKB Kabupaten Majalengka dalam waktu dekat akan menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) Garda Bangda dan Perempuan Partai Kebangkitan Bangsa (PPKB) Kabupaten Majalengka. Hal itu terungkap dalam rapat pleno DPC PKB Majalengka Sabtu (25/12) kemarin.
Menurut wakil ketua bidang organisasi dan kaderisasi DPC PKB Majalengka, Masduki, M.Pd., pelaksanaan Muscab Garda Bangsa dan PPKB Majalengka sebenarnya sudah direncanakan sejak lama, namun karena banyak kegiatan lain akhirnya baru akan digelar akhir tahun ini.
“Insya Allah akan digelar pada hari Kamis, 30 Desember 2010. Rapat hari ini hanya untuk mematangkan persiapannya saja, perencanaan sudah dibangun sejak empat bulan yang lalu”, terang Masudki seusai rapat diamini Ketua Garda Bangsa Majalengka, H. Ade Moh. Abduh.
Masduki menjelaskan lebih lanjut, Garda Bangsa dan PPKB merupakan badan otonom PKB. Sesuai dengan AD/ART Garda Bangsa bertugas untuk memberdayakan potensi partai di kalangan pemuda, sedangkan PPKB di kalangan perempuan. “Kalau di NU ada Ansor dan muslimat fatayat, nah kalau di PKB ada Garda Bangsa dan PPKB”, jelas politisi asal desa Dawuan ini.
Sementara itu berdasarkan pemantau media ini, ada beberapa kandidat yang muncul sebagai calon ketua Garda Bangsa dan PPKB periode lima tahun ke depan. Untuk Garda Bangsa muncul nama Drs. M. Zubaidi (Ketua DPAC PKB Ligung) yang kini menjadi anggota DPRD Majalengka, Aan Subarhan, S.Pd. (sekretaris  DPAC PKB Leuwimunding), Rudi PardiantoS.Th.I. (Ketua Gemas Majalengka), Eman Sulaeman (Banser), dan Beny Kalimuddin (sekretaris Garda Bangsa sekarang). Sedangkan untuk PPKB muncul nama Kokom Komariah (Ketua Fatayat NU Sindangwangi), Dewi Raff’al Dini, S.Ag. (wakil ketua DPC PKB Majalengka),   dan Hj. Ufiq Rofikoh (Bendahara DPC PKB Majalengka). (Asep)

KH SAID AQIL SIROJ: Pemerintah Sering Terlambat Tangani Konflik Agama

December 25, 2010
Jakarta — Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menyatakan bahwa negara sering terlambat dalam menangani konflik agama. “Mestinya Pemerintah bisa mengantisipasi agar konflik agama, seperti perusakan gereja dan lain-lain tidak terjadi. Namun Pemerintah sering terlambat,” tegasnya.
Hal ini disampaikan Kang Said saat dialog di salah satu stasiun televisi swasta nasional di Jakarta, Jumat malam, 24 Desember 2010. “Islam juga melarang seseorang memaksakan kepada orang lain untuk masuk Islam. Rasulullah pun juga melarang Muslim melakukan pengrusakan tempat ibadah agama lain,” lanjut pria kelahiran Cirebon ini.
Masih menurut Kang Said, UUD 1945 Pasal 29 dengan jelas menyebutkan, “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.” Namun hal ini belum sepenuhnya dijalankan oleh Pemerintah. “Konsep kita jelas seperti yang tertera dalam undang-undang dasar itu, namun prakteknya yang belum maksimal,” tambahnya.
Dalam konflik agama, justru PBNU yang lebih sering “turun tangan”. Ia mencontohkan penyelesaian kasus penusukan pendeta di Ciketing, Bekasi beberapa waktu lalu. “Saat itu saya langsung berkomunikasi dengan pimpinan NU Bekasi untuk memastikan bahwa tidak ada satu pun warga NU yang terlibat. Dan benar, tidak ada satupun warga NU yang terlibat (penusukan, red) itu,” katanya.
Kemudian PBNU meninjau lokasi di Bekasi dan bertemu dengan senior dan beberapa pemimpin Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) untuk membicarakan masalah ini. Setelah melalui dialog dan perbincangan, PBNU menyelesaikan kasus ini dengan damai. “Kami (PBNU,red) sampai membuat MoU (nota kesepahaman) dengan mereka di bidang sosial dan pendidikan,” ujar Kang Said kepada NU Online.
“Al Quran mengajarkan bahwa dalam berdakwah, Muslim harus menggunakan cara yang baik dan perkataan yang santun,” pungkasnya. (nuo/bil) NU Online

PKB Bantu Kongres GP. Ansor

December 25, 2010
Majalengka–Penyelenggaraan Kongres Gerakan Pemuda (GP) Ansor yang menurut rencana akan dilaksanakan di Surabaya pada bulan Januari 2011 mendapat perhatian serius dari jajaran DPC PKB Kabupaten Majalengka. Untuk mengetahui lebih lanjut, kemarin Jum’at (24/12) DPC PKB Majalengka mengundang jajaran pengurus GP Ansor Kabupaten Majalengka dalam acara shilaturrahmi.
Hadir pada kesempatan itu Ketua GP Ansor Majalengka, Adhi Patria PR, SH., didampingi wakil sekretaris Imam Royani AZ, Wakil ketua Aan Sutisna, SH, wakil Dansatkorcab Banser Eman Sulaeman dan beberapa pengurus lainnya. Sementara dari jajaran DPC PKB Majalengka tampak Ketua DPC PKB Nasir S.Ag, Wakil Ketua Masduki, S.Sos, Ade Romdon, A.Ma, Sekretaris Drs. Abdul Muin, wakil sekretaris Asep Nurjaman, S.Ag. Zainal Abidin dan pengurus lainnya.
Menurut Adhi Patria, Kongres GP Ansor akan dilaksanakan pada tanggal 7 Januari 2011 di Asrama Haji Sukolilo Surabaya. GP Ansor Majalengka sendiri, kata Adhi berencana akan berangkat ke arena Kongres pada tanggal 6 Januari 2011 dengan mengikutsertakan Banser 1 (satu) bus. Adhi juga memaparkan situasi terkini terkait kandidat calon ketua umum GP Ansor mendatang.
“Insya Allah kita akan berangkat dengan 1 (satu) bus Banser dan beberapa mobil pengurus Ansor. Kami mohon do’anya dari sahabat-sahabat PKB Majalengka, dan tentunya mohon perhatiannya”, ungkap Adhi sambil tersenyum di sambut tertawa kecil oleh pengurus yang hadir.
Sementara itu Ketua DPC PKB Majalengka, Nasir, S.Ag.,  menyambut baik rencana pelaksanaan Kongres GP Ansor. Terkait permintaan doa dan perhatian dari Adhi Patria, Nasir menyatakan bahwa pihaknya akan selalu membantu apapun kebutuhan Keluarga Besar Nahdlatul Ulama.
“Ansor  itu anak NU, PKB juga anak NU. Jadi kita ini adalah saudara sekandung. Masa sesama saudara tidak saling membantu?” ungkap Nasir diplomatis, “Hari ini PKB akan menyerahkan bantuan Rp. 5 juta buat sahabat-sahabat. Ini dari PKB untuk Ansor, tentunya secara personal pengurus dan anggota dewan PKB akan membantu pula sahabat-sahabat pengurus dan Banser yang akan berangkat ke sana,” lanjut mantan Ketua PC PMII Sidoarjo ini. (AN)

1250 Anak di Sumenep Cium Kaki Ibu

December 22, 2010
Sumenep, Tepat di hari ibu, Rabu 22 Desember 2010, 1250 anak-anak Sumenep memecahkan rekor MURI dengan mencium kaki ibu bersama-sama. Dalam acara yang digagas Pemkab Sumenep khusus memperingati hari ibu ini, mencatat rekor dengan kategori peserta terbanyak.

Dipandu ketua Tim Penggerak PKK kabupaten Sumenep, Hj. Wafiqoh Jamilah Busyro Karim, seluruh anak-anak, peserta yang memadati gedung KORPRI serentak bersama-sama mencium kaki ibu. Kemudian sang ibu ganti memeluk anak dengan penuh cinta kasih.


Deputi Manager MURI, Desi Dwi Anistia Putri menjelaskan, ada 4 kriteria untuk bisa masuk dalam MURI. “Salah satunya seperti yang dilakukan anak-anak Sumenep ini, yakni masuk kategori ‘ter’, yakni terbanyak jumlah pesertanya,” kata Desi.


Selain itu menurutnya, untuk acara mencium kaki ibu bersama-sama, ini baru pertama kalinya dilakukan. “Dulu yang pernah hanya sungkem bersama di Tangerang,” ujar Desi seperti dilansirberitajatim.


Lebih lanjut Desi memaparkan, karena berhasil mencatatkan diri sebagai peserta terbanyak cium kaki, maka MURI memberikan piagam pada Pemkab Sumenep, Tim penggerak PKK, dan salah satu televisi lokal.


“Kami dari MURI mengucapkan selamat pada anak-anak Sumenep yang berhasil mencatat rekor, dan kami pun turut merasa bangga, tepat di hari ibu, bisa mengukir prestasi. Selamat untuk Sumenep,” tutup Desi sambil tersenyum. (bil) NU Online